Musim Haji 2025 Kemenag Fokus Tingkatkan Layanan bagi Jemaah Lansia dan Disabilitas Kementerian Agama (Kemenag) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap jemaah haji dari kelompok rentan. Pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2025, Kemenag menempatkan jemaah lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas sebagai prioritas utama dalam hal pelayanan dan pendampingan.
Kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menghadirkan ibadah haji yang lebih inklusif dan berkeadilan. Dengan memahami tantangan fisik yang dihadapi oleh lansia dan jemaah dengan keterbatasan, Kemenag memastikan adanya perlakuan khusus agar mereka dapat menunaikan ibadah dengan nyaman dan aman.
Baca Juga : Kementerian Agama Terapkan Program Tanazul untuk Kurangi Kepadatan Jemaah Haji di Mina
Fasilitas Penunjang Disiapkan Sejak Awal
Sejak dari tanah air, perhatian terhadap jemaah rentan ini sudah terlihat. Di asrama haji, jalur akses khusus, ruang istirahat prioritas, dan kursi roda telah disediakan. Petugas juga dilatih untuk memberikan bantuan langsung, termasuk saat proses pemberangkatan ke Tanah Suci.
Selama penerbangan dan setibanya di Arab Saudi, jemaah lansia dan disabilitas akan ditempatkan di lokasi yang strategis dan mudah dijangkau dari tempat ibadah utama. Penempatan tenda di Mina dan akomodasi di Makkah serta Madinah pun disesuaikan agar mempermudah mobilitas mereka.
Pendampingan Khusus oleh Petugas Profesional
Setiap kloter dibekali dengan petugas khusus yang memiliki kompetensi dalam menangani jemaah berkebutuhan khusus. Para petugas ini tidak hanya membantu dari sisi fisik, tetapi juga memberikan dukungan emosional dan spiritual agar jemaah merasa tenang dan nyaman selama menjalankan ibadah.
Selain itu, kerja sama antara Kemenag dan tim medis dari Kementerian Kesehatan diperkuat untuk memastikan kondisi kesehatan para jemaah lansia dan disabilitas tetap terpantau dan tertangani jika ada kendala di lapangan.
Rekomendasi Berita : 13 Calon Haji Subang Mengundurkan Diri, Kuota Tetap Terpenuhi Berkat Sistem Cadangan
Penempatan Berdasarkan Data Jemaah
Kemenag telah memetakan data para jemaah yang tergolong lansia dan disabilitas sejak proses pendaftaran dan pelunasan. Data tersebut menjadi dasar dalam menyusun pola penempatan kamar, rute perjalanan, serta alur ibadah agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing jemaah.
Ibadah yang Setara untuk Semua Kalangan
Dengan memperkuat pelayanan bagi kelompok rentan, pemerintah ingin menjadikan musim haji 2025 sebagai perwujudan haji yang ramah, humanis, dan memberi keadilan bagi semua. Ibadah haji bukan hanya ritual spiritual, tetapi juga pengalaman kolektif yang harus dijalani dengan rasa aman, nyaman, dan bermartabat oleh setiap jemaah.
Kebijakan ini juga mencerminkan semangat untuk melayani seluruh warga negara dengan porsi yang setara, memberikan kesempatan yang sama kepada siapa pun yang berhak dan mampu menunaikan rukun Islam kelima.